Randi, anak usia 4 Tahun lebih ini, adalah seorang ojek payung. pekan lalu saya sempat bertemu dan bertukar senyum manis. Dia masih asyik dengan lincah di bawah terik matahari menawarkan jasa ojek payungnya, demikian pula jika hujan datang mengguyur kota daeng, anak kecil ini malah makin senang bermain air hujan sambil menawarkan jasa payungnya. ahhh Randy.....
Belajar Dari Seorang Ojek Payung
Minggu, 17 Maret 2013
Senin, 11 Februari 2013
BELAJAR
DARI SEORANG OJEK PAYUNG
Tahun
2012, Provinsi Sulawesi-Selatan merupakan provinsi yang memiliki perkembangan
ekonomi yang paling pesat dibanding provinsi lain di Indonesia. Hal ini tampak
terlihat dengan pembangunan yang semakin banyak, mulai dari perumahan, mall, market
dan lain-lain. Pertambahan jumlah kendaraan juga tampak sangat jelas, terutama
kendaraan roda empat.
Satu
hal, yang menjadi pemandangan yang tak asing lagi, adalah bertambahnya pengemis
dan anak jalanan yang banyak bertebaran di lampu merah, kolong jembatan, pasar,
atau di beberapa tempat umum lainya. Jumlahnya sangat mencengangkan, jika
dibanding beberapa tahun sebelumnya. Yang paling miris dari pemandangan
tersebut adalah diantara pengemis itu bukan hanya anak-anak, orang-orang cacat
tapi juga orang dewasa, yang tampak secara fisik, sehat bugar.
Saat
ini, di Indonesia termasuk di Makassar sedang musim hujan, bahkan sudah ada
beberapa daerah yang terkena banjir. Sore itu, sepulang kampus seperti biasanya
saya langsung mengambil angkot 07 yang jalurnya melalui salah satu mall besar
yang ada di Kota Makassar, biasanya jika angkot belum penuh dengan penumpang,
supir angkot akan berhenti sebentar di depan mall tersebut untuk menunggu
penumpang. Sore itu hujan masih mengguyur kota Makassar, dan akhirnya angkot
yang saya tumpangi pun tiba di depan mall tersebut, seperti dugaanku di awal,
supir angkot pun kemudian berhenti, berharap sekiranya ada penumpang yang ingin
naik. Pada saat itu, seorang anak kecil melintas di samping angkot yang saya
tumpangi sambil berlari kecil menghampiri penumpang yang turun dari angkot dan
berkata “Payung Bu…..Payung Bu….Payung Bu…”,
Yaah…anak itu seorang ojek payung, jika kuperhatikan, kuperkirakan
usianya baru 4 atau 5 Tahun, di usia itu seharusnya anak sekecil itu sedang
bermain atau belajar sambil bermain, tapi waktunya dihabiskan untuk bekerja
menjadi ojek payung. Aku yakin, anak sekecil itu masih belum paham arti bekerja
yang sebenarnya, yang ia tahu adalah ketika orang menggunakan payungnya, maka ia
akan diberi imbalan 1000 - 2000 Rupiah. Tak terasa angkot yang saya tumpangi
kembali bergerak perlahan, tak jauh dari tempat anak kecil tadi, ada seorang
ojek payung lagi yang membuat saya terheran-heran, adalah karena ojek payungnya
adalah seorang laki-laki dewasa, tampak sehat, usianya sekitar 30 an. Hal apa yang dapat kita pelajari dari kondisi seperti ini
adalah, jika anak usia 4 tahun mampu menjadi ojek payung, kenapa laki-laki
dewasa tadi juga hanya bisa jadi ojek payung, hal itu menandakan bahwa kemampuan
laki-laki tersebut setara dengan kemampuan anak usia 4 tahun. Padahal
sesungguhnya seorang laki-laki diusia 30 tahun,
banyak hal yang bisa dilakukan, banyak potensi dan kemampuan yang bisa
dikembangkan, yang diperlukan hanyalah tekad dan komitmen untuk berubah lebih
baik. Tapi jika tekad dan komitmen itu tidak kita miliki, maka ketika orang
lain mulai berjalan, kita masih jalan ditempat, ketika orang lain mulai
berlari, kita baru mencoba melangkah. Artinya hidup kita takkan pernah berubah.
Jika anak usia 4 Tahun bisa jadi ojek Payung, paling tidak laki-laki tadi sudah punya perusahaan payung. Masalahnya
bukan terletak pada modal, pengetahuan dan sebagainya. Masalahnya ada pada diri
kita sendiri, jika diri kita tak punya tekad dan komitmen dengan apa yang akan ingin
kita raih, maka hasilnya pun akan biasa-biasa saja. Lain halnya jika kita
komitmen dengan tekad kita, maka yakinlah apa yang anda harapkan pasti akan terwujud,
karena orang yang komitmen tak kenal putus asa, tak kenal kata mengeluh, ia hanya
mengenal kata semangat, kerja keras, bersabar dan bersyukur. Apakah anda
termasuk orang-orang yang punya komitmen…?.
Saat
ini Usia anda berapa?? Jika 20 Tahun, jangan sampai kemampuan anda sama dengan
anak usia 10 Tahun, Saatnya berbenah wahai sahabat insan muda, Saatnya
menunjukkan pada dunia, bahwa tak perlu menunggu usia 40 tahun atau 50 tahun
untuk menjadi Sukses, tapi sukseslah semuda mungkin. Semoga bermanfaat…
Salam
Super Power
Semoga
Sukses Mulia Sahabat Insan Muda……’
Langganan:
Postingan (Atom)